hhaiiii:D ini merupakan cerpen yang gue bikin sendiri secara fiksi,,,
ini cerpen menceritan seseorang yang berkhianat dengan sahabatnya sendiri. Cerpen ini udah terbit walau hanya di kelas guaaa :D okeeee gk ush banyak bac*t langsung saja SELAMAT MEMBACA
Indah dan tragis
Akhirnya impian Dion menabung selama
3 tahun pun tercapai untuk membeli komputer lipat. Receh demi receh , lembar
demi lembar Dion tabung ke kotak besar yang berwarna merah mudah. Padahal Dion
paling benci warna merah muda. Tapi tetap Dion hargai, karena kotak cantik itu
pemberian ibu Dion tercinta, dan entah kenapa ibu Dion memberi warna merah
mudah? Mungkin wajah dion yang imut. Dion menabung sejak masih berpakain putih biru. Uangnya dia
peroleh dari sisa uang sakunya ditambah uang angpau lebaranya yang jumlahnya
cukup untuk mengisi kekosongan kotaknya.
Hari ini tepatnya pada hari kelahiran
Dion yang tanggalnya diujung bulan terakhir, Dion akan membeli laptop dari
hasil tabungannya itu. Dia bergegas untuk mengambil kuda besinya untuk di
jalankan, dengan semangatnya langsung dia tancap gas dengan kecepatan tinggi. Di depan toko khusus penjualan laptop,
khayalan Dion berubah seketika. Ia seperti Raja Williem Inggris yang disambut
oleh warganya. Dia tersenyum sendiri. Khayalan itu buyar ketika juru parkir menepuk pundak Dion
“ Mas sepedanya mohon diparkir yang
benar ya!”.
Dion langsung merespon sambil menggaruk
kepalanya”Ooo,, iya-iya pak , maaf”. Setelah memarkir sepedanya langsung dia masuk
ke dalam toko itu.
“ Ada yang bisa saya bantu dek”. “ Saya
mau lihat-lihat dulu mas laptopnya” jawab Dion.
“ Yang ini berapa ya mas?” Tanya
Dion. “ Yang ini 3 juta dek “ penjual menjawab. Dion mencoba mengecek uang yang
ada di dompetnya. Ternyata Dion lupa membawa uangnya itu. “ Aduh, aku lupa
membawa uangku” dalam hatinya. Dari pada Dion malu tidak membawa uang, Dion
punya ide“ Hmm,,, ada yang lebih murah lagi mas?”.” Tidak ada dek ini udah
paling murah”. “Oo iya dah” jawab Dion dengan santai.” Jadi beli tidak dek?” “
Hehe tidak mas” jawab Dion dengan senyuman. Dion ceroboh sekali, sampai-sampai
dia lupa membawa uangnya.
Setelah kembali pulang di depan kotak
besar merah mudanya, Dion membuka kotak itu dan menghitung uangnya. Dia
terkejut uangnya tersisa hanya 1 juta rupiah. Dia menutup kembali kotak itu
seperti orang kebingungan. Dadanya seperti di hantam batu keras. Jalan nafasnya
tidak karuan. Dia kehilangan 2 juta rupiah yang telah ditabungnya susah payah
selama 3 tahun. Lalu sekejab di benaknya teringat Yoda Sahabatnya. Dion curiga
bahwa Yoda yang mengambil uangnya. Tapi perasaannya seakan tak percaya bahwa sahabatnya yang
mengambilnya.
“Apa? Jadi benar kamu yang
mengambilnya, jadi apa makna persahabatan kita selama ini! Kamu sudah banyak
berubah Yod, gak seperti dulu, saya sangat kecewa sama kamu Yod!” Teriak Dion
sambil menggebrak meja di dalam kosnya.
“ Dengerin dulu penjelasan aku Ion!
Aku minta maaf! Aku tau aku salah tapi akan ku ganti semuanya!” Aku janji Ion!
Kata Yoda. “ Pakek uang siapa Yod, Uang buaapak
kamu haaa?” Kau harusnya pikir dulu sebelum bertindak Yod!” bentak Dion.
“Ini demi pacarku Diyah Ion, Dia ulang tahun” ucap Yoda. “ Apa, Ini hanya soal
ulang tahun pacar kamu? Kau buat apa uang sebanyak itu? Aku susah-susah menabung
ini buat membeli laptop agar pekerjaan aku lebih mudah Yod, sekarang impianku kini
kau hancurkan semuanya!” Nada tinggi yang di keluarkan Dion menghentak ruangan
kos itu. Yoda pun hanya bisa menunduk malu, dan pasrah.
Tepat pada pukul 12 siang itu suasana
terdiam. Yoda tetap terdiam membungkuk. Dion pun memulainya lagi dengan
menggebrak meja itu.”Kita sudah menjadi sahabat 3 tahun Yod!, 3 tahun itu aku
mempercayai kamu semuanya, sekarang kau khianati semuanya, sahabat macam apa
kamu itu, aku sudah mempercayai kamu dengan kotak uang ku ini”.
“Aku kepepet Ion” ucap Yoda dengan
wajah sedihnya.
Kali ini Dion memuncak. “Ingat ini
hari apa Yod, hari ulang tahun ku..! Ini hadiah kado ulang tahun dari kamu
haaa? Kayaknya semua persahabatan ini jadi percuma!” Dion keluar kamar kosnya
dengan wajah merah garang. Yoda terdiam di kamar Dion. Dalam hatinya berkata “
aku harus tebusi semua kesalahanku”.
Tiga hari kemudian…..
Yoda merupakan anak yang pandai dalam
soal menghitung angka dan mahir dalam membuat game sederhana dari program
komputernya, dia mencoba mengikuti lomba Matematika tingkat nasional dengan
tujuan menang dalam tingkat kabupaten yang berhadiah 3 juta rupiah. Di pikiran
dia” ini kesempatan aku, untuk mengganti uang Dion”. Di ruangan yang ber AC mata
Yoda sangat serius mengerjakan dan matanya hanya tertuju pada kertas putih dan
buramnya. Otak kiri andalannya ini, benar-benar membuat Yoda lah yang pertama
kali mengumpulkan jawaban soal. Pengawas pun heran dan bertanya” Yakin kamu!
Waktunya masih tinggal 30 menit? Setidaknya kamu masih ada waktu untuk
mengoreksi!”.Dengan pedenya Yoda berkata” Udah bu, saya sudah yakin dengan
jawaban itu “. Setelah keluar kelas dalam hatinya” masak sih aku yang tiap harinya
bisa dapat seratus dalam ulangan, gak
bias juara?”.
Pada hari ke 7 pengumuman lomba
matematika pun keluar. Dengan muka percaya diri, dada dibusungkan, jalannya
seperti juragan yang mau menagih hutang. Setelah dia lihat, mukanya langsung
lesu, dadanya tiba-tiba kendor. Yoda seakan tak percaya dia tak juara walaupun
dia masuk sepeuluh besar, tetapi dia tidak mendapatkan uang sepeserpun. Di dalam
benaknya berkata” haaaa, ya allah mengapa engkau beri aku cobaan seperti ini,
kalau gini gimana cara ku mengumpulkan 2 juta itu !”. Ternyata kesombongan dan
sok percaya dirinya itu tidak mengantarkan 2 juta padanya. Dia hanya bisa
meratap kesedihan dibalik rasa tak percaya.
Dia mengingat lagi kejadian itu,
betapa bodohnya Yoda. Dia merusak kepercayaan sahabatnya. Seharusnya Yoda izin
dulu, tapi Yoda berfikir Dion tak akan memberikan uang sebanyak itu. Pada saat
itu pacar Yoda ulang tahun, Yoda ingin memberikan hadiah yang paling istimewa
dan mahal. Pikirnya dengan memenangkan perlombaan ini Yoda akan mengembalikan
uang Dion, tapi takdir berkata lain. Yoda memejamkan matanya dan hatinya
berbicara” Aku harus tetap menggantinya, aku harus terus berusaha”.
Sejak kejadian itu mereka tidak
bertemu dan tidak saling memberi kabar. Persehabatan mereka seperti sudah
membeku. Dion teringat masa-masa persahabatan mereka yang indah. Susah senang,
sedih gembira, sudah menjadi makanan setiap hari bagi mereka, akan tetapi
mereka lalui dengan senyuman. Dion tahu bermusuhan itu tidak baik,dan tidak
akan menyelesaikan masalah. Dion tahu bermusuhan itu hal percuma, tidak ada untungnya,
malahan akan mendapat kerugian.
Di pinggir pantai yang menawan tempat
favorit Dion dan Yoda. Dimana ada Dion disitu pasti ada Yoda, begitupun
sebaliknya. Tapi sore itu menjelang matahari terbenam Yoda berada sendirian
dengan kaki yang berselonjor.Yoda merenungi kebodohan yang dia lakukan. Dia
berharap Dion memaafkanya. Mungkin
harapannya itu hanya mimpi belaka bagi Yoda. Tapi tak berapa kemudian Dion
datang di hadapan Yoda. Yoda pun kaget atas kedatangannya. Yoda kembali meminta
maaf “ Ion maafkan saya, saya tahu saya telah melakukan hal yang terbodoh yang
kulakukan dalam hidupku. Dion menarik nafas
” Aku akan maafin kamu Yod. Tapi kamu
harus tetap ganti uang aku. Persahabatan jangan disamakan dengan uang Yod, itu
sangat berbeda”. Dion pun tertawa kecil.
Biasanya Yoda menyambutnya dengan
senyuman, tetapi sekarang tidak, dia tetap diam terpaku pada rasa bersalahnya.
“ makasih banyak Ion, tapi tetep aku nyesel ngelakuin itu”. “Sudahlah sob, aku
juga minta maaf aku sudah marah berlebihan ke kamu”. Yoda membalas dengan
senyuman akan tetapi Yoda kembali bersedih” Kenapa kamu mau memaafkan aku
padahal jelas-jelas aku sudah menghancurkan impian kamu ?”. Dion menjawab dengan
senyuman” tidak ada yang menghancurkan impianku, impian aku masih ada mungkin
impian itu hanya tertunda”. Yoda pn tersenyum” kamu memang sahabat terbaikku
Ion”. Mereka pun tersenyum.
Menjelang mangrib Dion dan Yoda pun
pulang ke kosan masing-masing. Pada saat di depan pintu kamarnya, Yoda melihat
surat. Dia langsung membukanya, lalu dia membaca” Selamat ada memenagkan Juara
1 membuat game animasi tingkat Nasional. Yoda pun tersentak melihat hadiah yang
dia peroleh. Dia mendapatkan yang uang tunai 10 juta dan 1 buah laptop. Yoda
langsung sujud syukur terhadap tuhannya. Yoda sampai menangis terharu atas
kemenangannya. Ternyata doa yang ia panjatkan setiap hari berbuah hasil yang
sangat manis. Yoda memencet keypad telepon genggamnya untuk mengkonfirmasi
hadiah itu. Ternyata benar-benar meraih juara 1.
Tak berepa lama kemudian Yoda
langsung ke kosan Dion. Alangkah senangnya Yoda, dia sampai berteriak dan
menggedor pintu” Dion….Dionn?”. Dion pun jengkel” Apa sih malem teriak-teriak,
kamu sudah gila?”.
“Baca surat ini!” Yoda menyerahkan suratnya.
Dion pun tertawa terbahak-bahak” Hahahhahahahahh Yod-yod jadi selama ini kamu
memendam bakat kamu, curang kau gak bilang-bilang”. “ Hahahah ini sebernarnya
hanya coba-coba saja kok” Yoda merendahkan diri. “ Mana ada coba-coba dapat juara
1 Nasional, tapi gimana ceritanya? ” Dion seakan tak percaya. “ Lomba ini
sebenarnya sudah lama Ion, tapi aku diam-diam mengikuti lomba ini”. ”Wah-wah
sahabatku ini ternyata pembuat game professional, hebat!” Yoda tersipu malu. “Ion
kalau uangnya udah datang, saya lunasi
semua hutangku! Dan sisanya aku traktir traktir di bakso pak Ji ya?”. “
Sip makasih ya, oke deh bakso pak Ji pokoknya paling maknyus dehh hahahha”. Mereka
berdua pun tertawa.
Dua sahabat itu kembali mencair dan
mengalir. Sebuah momen yang indah dan tragis. Itulah persahabatan sebenarnya,
yang takkan menghilangkan arti sebuah kata
positif-negatif, hitam-putih, baik-buruk. Semua itu akan saling bertemu
dan saling melengkapi satu sama lain. Suasana hening yang diiringi suara
Ngorokan Yoda yang tertidur pulas di kos milik Dion yang terhanyut dengan
senyuman Dion yang masih saja belum tidur.
by : Candra Dwi Kusuma
Terimakasih sudah membaca,,:D kalau ada kesalahan mohon di maafkan yaaaaaaaa:D...